Rabu, 12 Oktober 2011

Amazingggggg,,,,!!!!!! Operator, Kantong Lumpur, Pengamat Saluran...??????

WahhhhhhHHHHH.......... keren.....!!!!
Ieessstttthhhhh............. liat dulu.. tiga wanita petualang mencari kebebasan dan wawasan...
Ternyata....., hanya menghabiskan waktu dengan kegiatan nGgak... Penting....!!!!!!!!!!


Butttttt......, Amazingggggg............NgGak lengkap data lho... LuU... Ndag... ada Futu^2.....!!!
So......!!!!!!!!! lets' Go... futu^2.....(data laporan.com)
Pentiiingggg..............!!!!!!!!!!!!!

 Eeeiittssshhh...... nah giNiii... jadi Operator..!!!!!
Flood Gate, Scouring Sluice, Under Sluice dan Intake Gate....


========================================
tuhHH... kan... DahH.. mulai prustaSiii... atau Eeksiss..... niHhh..!!!!!!



wahhhHHHH..... benarkan... ini penting lhHooo...buat Lampiran Laporan....
==========================================
nihhHHH.......operator kerjasama meninjau kondisi pengamat kontong Lumpur......
seriuuuzzzzkan...???!!!!!! penting....bangeettTT...

Ngambeeekkkkk......tuhHhHH...kan...ada2.. aja Lho.. Pengamat Saluran kagak Terimo nuHh... daerah.. Kekuasaanna... diobrak- abrik...  pengamat kantong lumpur.....
UuuppshhHHH........ Operator Ndag Ikut2.. ya...!!!!!!


Nahhhh.............Serukan.... Praktek Lapangan Na....
kegiatan na... Ndag Ngeboseni.... Apalagi... data untuk Lampiran... Keren2... kayak... Gini...
SiiiPPppppp........dehHHH..............




Ao NhangBee



♫♫ Harapan Kaum Adam ♫♫
☻☻☻☻☻☻☻☻
Aku hanya pria biasa
Seorang pria yang mungkin nanti bergelar suami
Seorang mukmin yang merindui syurga Illahi
Seorang hambaNya yang penuh dosa

Aku (mungkin) bukan seorang lelaki yang tegas dan berani
Pernah takut untuk berkata benar
Pernah gentar melawan nafsu yang ingin menguasai diri
Tak sentiasa mengajakmu berjuang berjihad fisabilillah

Aku (mungkin) tak selalu menghiburmu
Dengan alunan ayat-ayat suci Al-Quran
Dengan zikir-zikir munajat Ataupun dengan surah-surah rindu

Ketika kau lengah dengan mimpi duniawi
Aku (mungkin) tak menasihatimu supaya mengingat mati

Ketika kau sedang terpesona dengan buaian cinta dunia
Aku (mungkin) tak menyadarkanmu betapa lazatnya lagi pesona cinta Yang Maha Esa

Aku memang sentiasa kelihatan penat
Mungkin...
...mataku penat bukan karena membaca
...suaraku lesu bukan karena mengaji dan berzikir
...badanku letih bukan karena bermunajat


Aku (mungkin) tak sentiasa mengingatimu mati
Aku (mungkin) tak sentiasa menjaga mataku dari hal-hal maksiat
Aku (mungkin) tak sentiasa mengajakmu mendalami ajaran Islam
Aku (mungkin) bukan seorang yang penyayang dan taat akan kedua orang tua
Aku (mungkin) juga tak sentiasa berbakti untuk keluarga

Aku (mungkin) tak sentiasa tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan
Bagiku (mungkin), cobaan-cobaan itu adalah karma
Dari sajadah imanku yang terkoyak dulu
Lantaran mungkin kerana kekhilafanku sendiri

Aku (mungkin) pernah berasa malu mempertahankan agama Islam ini
Karena kebodohanku...

Aku (mungkin) tak senantiasa ingin mencontoh sifat-sifat mulia Rasullullah
Aku (mungkin) juga tak senantiasa berusaha mencintai kekasih Rasullullah
Kekasih sejatinya dan kekal abadi...yaitu ALLAH SWT

Aku (mungkin) tak selalu berdoa dan memimpikan syurga
Aku (mungkin) tak ingin mengajakmu ke sana
Namun entah bagaimana aku ingin bawa kau ke syurga yang abadi dan hakiki

Kau mencintaiku karena agama dan karena cintamu kepada Maha Pencipta
Cintamu terhadap Maha Pencipta mendekatkan kau padaNya
Cinta Illahi jugalah yang menyebabkan kau memilih aku

Aku...?
Aku hanyalah sosok pria pendosa
Aku hanyalah seorang pria akhir zaman
Yang selalu mencoba, mencoba dalam kegetiran hidupku
Mencoba mencari jalanNya
Dan senantiasa belajar menjadi imam dan pemimpin keluarga kelak

Aku tak tahu apakah kau jodohku
Hanya Engkau Yang Maha Mengetahui segala sesuatu
Doaku, semoga kau tercipta untuk ku
Karena..kau pilihanku..
Karena..ku mencintaimu (dari hati)
♥♥♥♥

Churttt NhangBee



☼☼  Mee MoOmm  ☼☼

Ibuku kecil bukanlah seorang yang terlahir dari keluarga kaya dan berdarah biru, ibuku hanyalah seorang manusia biasa yang berdarah komering dan terlahir dari keluarga petani dari dusun negeri tertinggal. ♥♥♥♥

Ibuku kecil bukanlah seorang yang memiliki nama tambahan di belakang namanya, ibuku tidak memiliki Amd, ST, Msc, apalagi DR didepan namanya, bahkan ibuku hanya bergelar seorang anak yang hanya mencicipi manisnya bangku sekolah rakyat nan merakyat.

Ibuku kecil bukanlah seorang wanita bernama indah bak indahnya warna pelangi, ibuku tak pernah marah kepada matahari yang membakar kulitnya, ibuku tak pernah kasar kepada sawah yang menarik nya untuk berlari....
Ibuku remaja tak dilindungi oleh rumah nan megah, ia hanya ditutupi oleh gubug-gubug nan reot, seolah tanah pun enggan menopangnya.

Ibuku remaja bukanlah pemudi yang ditemani dengan rias-rias wajah nan elok, kulitnya hanya teroleskan keringat, bedak wajah adalah kilauan sengatan matahari menantang, tubuhnya kurus menjulang, garis wajahnya nan jelas bak mendulang.

Ibu menangislah hatiku, jantungku terhujam, ketika kau menangis menggambarkan rinci kehidupan kecil mu nan pilu. Ibu aku bangga denganmu. Biarpun orang menertawakan mu dulu, biarpun orang mengucilkan mu dulu, kini aku memuji mu ibu, aku menyanjung mu ibu, aku dan putra-putri mu yang lain adalah bukti perjuangan mu, bukti kegigihan mu.

♥♥♥♥♥
Keringatmu adalah dzikirmu.
Tintamu bukanlah emas ataupun perak.
Ilmu adalah tanganmu, kakimu, dan ketegaranmu.
Kaulah bidadari sesungguhnya wahai ibu.
Darah mu adalah darah mulia bagiku.
Gelar mu adalah gelar dimata di Tuhan sebagai manusia yang tegar.
Kecantikanmu adalah ketegaran dan perjuanganmu.

Ibu, Sekarang tataplah dinding-dinding rumah kita, Rumah kita tidaklah megah, tapi kini gubug-gubug itu telah pergi, tanahpun dengan senang menopang rumah kita, sekalipun kini rantau menahan kita, tataplah jajaran foto-foto dirimu dan anak-anakmu, terpampang dengan senyum bangga putera-puteri mu dengan sebuah Toga dan tangan melilit sebuah bukti kelulusan, bukan…ini bukanlah milik kami, ini adalah milik mu Ibu.

Ibu tataplah kembali, hiburlah dirimu, lihatlah dalam sebuah bingkai dirimu tersenyum diatas sebuah unta ditemani oleh Ayahku Juara bagiku didunia ini. Ingatlah kembali setiap lembar perjalanan mu ke tanah nan indah lagi suci.











Doubblee Duoomm Bunncitt

 

 Buncittt Ultah..
18 Desember 1987